Pada dasarnya saya dan Anda adalah penentu pilihan yang tidak terbatas. Dalam setiap kesempatan keberadaan kita, kita berada di dalam padang segala kemungkinan, dan kita memiliki jalan masuk ke pilihan-pilihan yang tak terbatas. – Deepak Chopra

Salah satu unsur cinta dewasa adalah empati: mengambil kepentingan pihak lain yang kita cintai menjadi concern (perhatian) kita. Lalu kekasih kita haus, maka kita yang gugup mencarikan air minum. Kalau kekasih kita terluka, perasaan kita yang mengucurkan darah. Kata penyair Sutardji Calzoum Bahri: yang terluka padamu, berdarah padaku. -- Emha Ainun Nadjib

Tiada seorang pun mampu mengada tanpa karena..

Tiga Hari Menuju Kesuksesan

Diposting oleh Pekat Pena Sang Bocah Minggu, 21 November 2010

Adakalanya setiap manusia mempunyai keinginan untuk menjadi orang yang berhasil. Tanpa di ikuti dengan hati nurani, keinginan seseorang bisa tercapai namun tidak semaksimal dengan apa yang di inginkannya. Lain halnya dengan seseoranng yang di ikuti dengan hati nurani. Ia akan mendapatkan kemaksimalannya dengan penuh rasa kepuasan.

Bisa dibuktikan dengan seseorang yang menginginkan nilai tinggi pada saat ujian tulisan. Berbagai cara bisa dilakukan. Positifnya dia akan terus berusaha belajar, menghafal, dan menaruhnya pada memori fikirnya. Negatifnya, demi mendapatkan nilai yang tinggi itu, dengan tanpa harus ada usaha, dia akan melakukan yang lebih instan, yaitu dengan membuat catatan kecil sebagai bahan contekan dengan tanpa harus cape-cape menghafal.

Kedua cara untuk mendapatkan nilai tinggi bisa diperoleh dengan kedua cara tersebut. Tapi, dapat kita uji  kembali dari segi kualitasnya, pada saat di tanyakan kembali soal-soal ujiannya secara lisan, maka seseorang yang melakukan cara positif, akan menjawab pertanyaan sesuai dengan jawaban hasil tes tulisannya tersebut, karena ada materi yang telah ia hafal. Sedangkan dengan cara yang negative, ia tidak akan bisa menjawab pertanyaan secara maksimal, karena tidak ada memori hafalan yang ia dapat.

Seorang mahasiswa yang mempunyai keinginan menjadi mahasiswa yang memiliki 3 karakteristik yaitu man of intelectual, man of analysis, and man of change. Maka ia akan memanfaatkan segala fasilitas yang ada di kampusnya tersebut.

Mahasiswa bukan lagi anak sekolah dasar yang senantiasa disuapi oleh gurunya sendiri, tapi seorang mahasiswa yang ada keinginan untuk berhasil, maka ia akan berusaha menjadi orang yang memainkan pola fikirnya, peka terhadap lingkungan, menganalisis setiap realita kehidupan disekitarnya, lalu ia akan mencari solusi demi terwujudnya perubahan.

Sebuah cerita seorang mahasiswa yang mengikuti acara pelatihan hanya dalam jangka waktu 3 hari saja demi terwujudnya keberhasilan. Tepatnya disebuah perkebunan teh Negara Kanaan yang ada di kota Ciwidey. Tak asing bagi mereka yang mempunyai status sebagai peserta, harus mengikuti semua perintah panitia sebagai penyelenggara. Meski kaki selalu di hantui oleh sekelompok  semut yang sedang berperang, mata menatap seperti lampu 5 watt. Namun semuanya terlawan dengan terpaksa dan kadang hilang tak terasa, karena para panitia yang lebih reflek mempengaruhi fikiran, dan membuat rasa takut sentakan-sentakan terlontar.

1% kaum wanita diantara 99% kaum pria sebagai peserta pelatihan tersebut. Bukan hambatan agar acara tersebut tetap berlangsung. Tak pandang bulu, dia yang kuat atau yang lemah, status disamakan. Berbagai materi-materi tentang pelatihan di sampaikan begitu istimewa. Ilmu baru yang sebelumnya belum pernah di temukan, di suguhkan begitu sempurna. Bukan sekedar untuk di baca dan di rasa, tapi ilmu-ilmu yang ada punya gaya membuat raga untuk bertindak.

Materi pelatihan bukan sekedar untuk di dengar, tapi juga ada evaluasi materi, dengan maksud sejauh mana keseriusan si peserta dalam mendengarkan, memahami, dan mengikuti pelatihan ini. Di tengah malam gelap gulita, yang di selubungi sepoian angin di perkebunan teh Negara Kanaan tersebut, dimana sebagian orang, pada bantal mereka dihiasi gambar mirip pulau, hasil kerja kreatif alam bawah sadar. Nampaknya bukan jadi masalah bagi panitia untuk pengevaluasian materi dan pemeriksaan tugas yang diberikan panitia. Uniknya, ada saja sebagian peserta yang tidak khidmat, istilah sunda di katakan “ngeleuyeud”, mungkin ini adalah bahan santapan malam hari bagi panitia.

Teriakan-teriakan, bentakan-bentakan mungkin sedikit terdengar agak risih, tapi inilah gerbang awal menuju sebuah kesuksesan, pribahasa yang tak asing di dengar “berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian” mungkin inilah para peserta nantinya “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian”. Istilah lain, orang tua mana yang tak ingin melihat anaknya menjadi penerus yang lebih baik. Dan begitu juga panitia ingin menjadikan peserta sebagai kader yang berkualitas nantinya.

Malam berangsur habis, dingin dan sepi yang menyertai juga segera bersiap pergi ke ujung gunung setelah semalaman memeluk kota Ciwidey. Pagi hari, ditengah-tengah acara seorang peserta meminta ijin untuk membuang air besar dengan meminta antar salah seorang peserta lainnya. Mungkin ini nikmat bagi mereka yang ikhlas dalam menjalani acara ini, di perjalanan menuju sebuah kamar mandi, seorang anak kecil penjual gorengan “gehu” datang menghampri mereka berdua, kesempatan yang tak boleh disia-siakan. Selama hal ini tidak mengganggu, menyimpang,  dan merugikan panitia acara dan peserta yang lain. Sambil melirik kanan kiri kerena takut ketahuan panitia mereka berdua membeli gorengan tersebut. Kesempatan jikalau bukan sekarang kapan lagi.


Perjalanan menuju kesuksesan belum berakhir, sebagai bentuk uji mental, dan uji materi para peserta, Panitia memanfaatkan kekayaan alam ini untuk di jelajahi para peserta. Berbagai materi-materi di evaluasikan kembali saat perjalanan berlangsung.

Hingga tiba di penghujung penjelajahan, peserta sedikit bisa bernafas lega, setelah mengelilingi hijaunya kebun teh yang begitu luas, dan diselingi berbagai pertanyaan-pertanyaan yang di lontarkan panitia. Sungguh menyesakkan. Tapi,  jika semuanya dijalani dengan rasa yakin dari hati nurani, segala pertanyaan, bentakan terlewati begitu saja.

Indah hidup ini jika dinikmati, diresapi, dan selalu memetik hikmah yang terkandung didalamnya. Segala sesuatu yang berdampak berat, tapi akan terasa lebih mudah jika di dasari dengan sugesti yang yakin.

...”Salam Pergerakan”...

Posting Komentar